Untuk mendorong akses pembiayaan UMKM yang lebih luas sekaligus melakukan penguatan literasi keuangan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang di hadirkan oleh Bapak Misriadi selaku Kepala Desa Durian, Bapak Imron Selaku Ketua BPD, LPM Pelaku UMKM, KPM, Karang Taruna, Komunitas Digital Marketing dan Pemuda Pemudi Milenial. Pemerintah Desa Durian melalui Program Smart Village (Desa Cerdas) menggelar pelatihan pembukuan keuangan sederhana berbasis digital melalui Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) bagi pelaku usaha kecil dan menengah, berlangsung di Kantor Desa Durian, Selasa (19/12/2023).
Kepala Desa Durian, MISRIADI mengatakan bahwa sudah sepatutnya Program ini memberikan perhatian khusus kepada pelaku usaha salah satunya dengan memberikan pelatihan melalui SMART VILLAGE dengan adanya Pelatihan pembukuan laporan keuangan berbasis digital.
“Sektor UMKM Desa Durian merupakan penopang pertumbuhan perekonomian di Desa ini, oleh karena itu menjadi sebuah keharusan bagi pemerintah Desa Durian untuk memberikan perhatian khusus pada pelaku UMKM Desa Durian termasuk perhatian dalam hal mendorong transformasi digital pelaku usaha pada proses pembukuan laporan keuangan,” ujarnya.
Ia pun memaparkan salah satu permasalahan pembukuan dalam laporan keuangan pelaku UMKM dapat menghambat proses rendahnya penyaluran kredit pada pengusaha kecil dan menengah dikarenakan masih rendahnya kapasitas dalam melakukan pembukuan dan pengelolaan laporan keuangan untuk terus mendorong transformasi digital pelaku usaha kecil dan menengah serta pentingnya pelaku UMKM masuk ke dalam ekosistem digital.
“Diharapkan dari kegiatan ini para pelaku UMKM mampu membuat usaha menjadi lebih efisien, rantai perdagangan menjadi lebih pendek, serta pasarnya semakin luas, hal ini tentunya sangat mendukung pencapaian Misi Desa Cerdas (Smart Village) di Desa Durian, yaitu “Meningkatkan Masyarakat Produktif, Berdaya Saing Dalam Bidang Ekonomi Kreatif dan Wisata Keluarga,” ucap Kepala Desa DUrian.
Pada 2024 mendatang, jumlah UMKM yang terhubung dengan platform digital ditargetkan akan semakin bertambah pada pelatihan ini juga mengundang narasumber yaitu Ahmad Endang Warista, SE Sebagai Pemateri pada Pembukuan dan Keuangan.
Untuk diketahui, SIAPIK adalah aplikasi pencatatan keuangan berbasis digital yang diharapkan dapat mempermudah UMKM dalam melakukan pencatatan keuangan sehingga dapat menjadi solusi akses keuangan UMKM untuk UMKM Naik Kelas.
Sejak diluncurkan Bank Indonesia (BI) pada 2017 lalu sampai dengan akhir tahun 2021, telah tercatat pengguna Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) sebanyak 17.837 pengguna, mayoritasnya atau 99% adalah usaha mikro yang didominasi dengan 40% sektor usaha manufaktur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 724 UMKM telah memperoleh pembiayaan dari perbankan dengan total sebesar Rp18,3 miliar. Sebagai salah satu inovasi dalam mendorong pengelolaan keuangan UMKM, SIAPIK yang memiliki fitur andalan, yaitu Standar, Mudah, Aman, Sederhana dan Handal (S.M.A.S.H).
SIAPIK juga dilengkapi dengan Buku “Pedoman Literasi SIAPIK” sebagai modul pelaksanaan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan yang terstandardisasi serta memenuhi kebutuhan lembaga keuangan dalam melakukan analisa kredit.
Lebih lanjut, Bank Indonesia akan senantiasa memperkuat koordinasi dalam pengembangan UMKM di Indonesia demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Selaras dengan hal tersebut, diharapkan UMKM Desa Durian tetap senantiasa konsisten dan berkomitmen dalam menjaga kualitas produknya, kreatif dan inovatif, serta mampu secara selektif dan cermat dalam mengakses informasi mengenai akses pembiayaan, dengan memanfaatkan teknologi digital.